Aliansi Mahasiswa Pemuda Takalar, Menggelar Aksi Demontrasi di depan Kantor Bupati Takalar pada, Senin 16 Juni 2025, Mereka menuntut 100 Hari Kerja Bupati dan Wakil Bupati Takalar Daeng Manye dan H Hengky Pasca Pelantikan Periode 2025 – 2030.
Sejumlah Mahasiswa dan Pemuda yang mengastanamakan AMPT turun kejalan membawa spanduk bertuliskan “Takalar Tidak membutuhkan Kata – Kata, Apalagi Konten Pencitraan Takalar hanya membutuhkan Aksi Nyata”.
Dalam Orasinya, Massa Aksi Menyoroti Pemerintah Daerah di bawah kepemimpinan Daeng Manye dan H Hengky yang awal Periodenya melakukan Pengadaan Mobil Dinas yang berstatus Sewa yang berjumlah 50 Unit ditengah – tengah Efisiensi Anggaran yang di canangkan oleh Pemerintah Pusat dalam Instruksi Presiden ( Inpres ) Nomor 1 Tahun 2025, Inpres ini menginstruksikan kementrian/Lembaga (K/L) dan Pemerintah Daerah untuk melakukan efisiensi belanja negara dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendepatan dan Belanja Daerah (APBD).
Terkait dengan 100 Hari Kerja Daeng Manye juga terlalu banyak kegiatan – kegiatan yang bersifat Seremonial yang tidak berdampak langsung kepada kepentingan Masyarakat, kita berharap juga bahwa dalam kepemimpinan Bupati Takalar ini Membuka lapangan Pekerjaan bagi masyarakat Takalar yang dilihat dari Tahun ke Tahun semakin meningkat, dan yang paling penting adalah Pembangunan Infrastruktur yang berdampak langsung terhadap Masyarakat banyak, Ucap Uddin selaku jendral Lapangan.
“Kami menilai bahwa dalam 100 Hari Kerja Kepemimpinan Daeng Manye, belum ada terobosan – terobosan signifikan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, Visi yang di dengun – dengunkan Digitalisasi tidak akan berdampak besar kepada Masyarakat, Masyarakat hanya membutuhkan Pembangunan Infrastruktur, Perbaikan Jalanan Rusak, Lampu Jalan yang saya kira setiap bulan masyarakat membayar pajak 10% , irigasi dan jalan tani,”
Uddin Juga mengatakan bahwa, Kami akan tetap mengawal Roda Pemerintahan Daeng Manye dan H Hengky selama satu Periode yang ada di Takalar sebagai bentuk Check And Balance agar Pemerintah tidak hanya sekedar bekerja karena kepentingan Individu tetapi untuk Masyarakat Luas, Demontrasi dan Kritikan yang kami berikan ini adalah bentuk Kecintaan kami kepada Daerah Takalar, Karena Kritik adalah Cinta yang bersembunyi.