Cari

Bappeda Turut Dampingi Wali Kota, Tekan Kebocoran Air Bersih Lewat Proyek NRW JICA

Makassar - Pemerintah Kota Makassar bersama Pemerintah Kota Kawasaki, Jepang, terus memperkuat kolaborasi teknis untuk menangani kebocoran air melalui program Non-Revenue Water (NRW). Proyek tersebut merupakan bagian dari kerja sama teknis di bawah naungan Japan International Cooperation Agency (JICA), (27/8).

Pertemuan resmi berlangsung di Kantor Balai Kota Makassar, dihadiri langsung oleh Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham, serta jajaran OPD terkait seperti Bappeda, Bagian Kerja Sama, dan Asisten Pemerintahan. Sementara itu, delegasi Kawasaki dipimpin oleh Shiratori Shigeyuki, CEO Public Enterprise Kawasaki Waterworks and Sewerage.

Pertemuan membahas capaian program yang telah dimulai sejak 2022, yaitu Makassar–Kawasaki Project Losses (MAKAPLOS), yang fokus pada peningkatan kapasitas teknis Perumda Air Minum Makassar dalam menekan angka kehilangan air bersih dan mendeteksi kebocoran bawah tanah.

“Alhamdulillah, proyek ini berjalan baik berkat dukungan penuh dari Pemkot Makassar,” ungkap Shiratori.

Ia menambahkan, proyek mencakup pelatihan deteksi kebocoran, pengadaan enam jenis alat survei, serta penyusunan rencana pengendalian kebocoran yang dilengkapi dengan anggaran teknis.

Shiratori juga mengapresiasi kerja sama yang terbangun, termasuk pelatihan staf PDAM Makassar di Kawasaki, Jepang. Bahkan, metode ini telah mulai direplikasi oleh daerah tetangga seperti Gowa, Takalar, dan Maros, melalui pelatihan bersama bertajuk MaKaPro.

“Hubungan antar kota bukan hanya soal teknis, tetapi juga membangun kepercayaan dan keberlanjutan,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Munafri Arifuddin menegaskan dukungan penuh terhadap proyek NRW. Menurutnya, kehilangan air adalah persoalan serius yang berdampak langsung pada pelayanan publik.

“Kami mendukung penuh program ini. Kebocoran air adalah tantangan besar PDAM, dan teknologi dari Kawasaki menjadi solusi konkret,” tegas Munafri.

Ia juga menyambut baik perencanaan teknis yang disertai dengan sinkronisasi anggaran. Wali Kota berharap agar kerja sama tidak berhenti sampai Oktober 2025 saat proyek berakhir, tetapi terus berkembang ke sektor lain seperti lingkungan, transportasi, dan smart city.

“Makassar siap membuka ruang kolaborasi lanjutan dengan Kawasaki, dan jajaran kami akan mendampingi secara aktif,” tutupnya.

Terkait: