MASAMBA— Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama gelar Konferensi Cabang (Konfercab) Ke-IV di Aula Kantor Bupati Luwu Utara, Sabtu (18/10/25).
Kegiatan ini mengusung tema “NU Berkhidmat, Luwu Utara Bermartabat,” kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat peran NU sebagai penjaga nilai keislaman, kebangsaan, dan keutuhan sosial di Bumi Lamaranginang.
Acara bergengsi ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari berbagai unsur NU se-Luwu Utara. Turut hadir Wakil Sekjen PBNU H. A. Sahibuddin, jajaran PWNU Sulawesi Selatan, Ketua MUI Luwu Utara, Ketua DPC PKB Luwu Utara, perwakilan Polres, Kementerian Agama, tokoh adat Tomakaka, serta seluruh badan otonom NU.
Ketua Panitia, Abd Rouf Gani, dalam laporannya menyampaikan bahwa Konfercab adalah bagian penting dari dinamika organisasi untuk memastikan estafet kepemimpinan NU berjalan sesuai khitthah perjuangan.
“Ini bukan sekadar forum formal, tapi ruh organisasi ada di sini. Kita menata langkah ke depan dengan semangat perubahan dan pelayanan yang lebih baik kepada umat,” tegasnya.
Ketua PCNU Luwu Utara, Drs. K.H. Alwi Yunus, M.HI, mengajak seluruh elemen NU untuk terus menjaga harmoni dan menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai-nilai kemartabatan di tengah dinamika masyarakat.
“NU dan seluruh Banom adalah satu kesatuan. Dengan soliditas yang kuat, insya Allah kita mampu menjaga Luwu Utara tetap bermartabat, beradab, dan religius,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Wakil Sekjen PBNU H. A. Sahibuddin menekankan bahwa Konfercab merupakan forum musyawarah tertinggi di tingkat cabang, sekaligus arena untuk melahirkan pemimpin baru yang memiliki visi kebangsaan dan komitmen pelayanan kepada umat.
“Pemimpin bukan hanya ditunjuk, tapi dimusyawarahkan. NU harus terus menjadi kekuatan moral yang melahirkan generasi baru berilmu, berakhlak, dan berani menatap masa depan,” katanya.
Selain agenda pemilihan kepengurusan baru, Konfercab juga menjadi ruang konsolidasi antar Banom dan lembaga NU, memperkuat sinergi dalam menjawab tantangan zaman, serta memperkuat posisi NU sebagai perekat sosial di tengah masyarakat.