LUWU – Di tengah tantangan ekonomi dan krisis pangan global, muncul secercah harapan dari Desa To’pongo, Kecamatan Lamasi. Seorang pemuda asal daerah tersebut, Arif Mande, bersama sekelompok anak muda lainnya, mendirikan usaha peternakan bernama "Pemuda Jago Kandang Farm" di bawah naungan PT. Sultan Marasa Luwu, (23/7).
Usaha ini mengusung tiga lini utama, Peternakan ayam dan bebek, Penyediaan DOC (anakan ayam/bebek), serta Penetasan telur (hatchery)
Yang menarik, usaha ini bukan sekadar bisnis biasa. "Pemuda Jago Kandang Farm" adalah hasil kolaborasi pemuda desa dengan PT. GAV Jaya KOPTERU Indonesia (BALITNAK Kementan RI), sebagai mitra strategis.
Kolaborasi ini menghadirkan sinergi antara potensi lokal dan teknologi peternakan modern, menjadikannya model ideal pemberdayaan masyarakat desa.
"Kami ingin membuktikan bahwa desa bisa mandiri pangan, bahkan bisa menjadi pusat distribusi bibit unggul. Ini bukan hanya bisnis, ini gerakan anak muda untuk Indonesia," ujar Arif Mande yang juga salah kader GP Ansor Kab. Luwu.
Didirikan dengan semangat gotong royong dan visi jauh ke depan, usaha ini turut mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas Presiden RI.
Dengan memperkuat rantai pasok dari hulu ke hilir mulai dari penetasan hingga distribusi usaha ini diharapkan mampu meningkatkan ketersediaan pangan serta membuka lapangan kerja di pedesaan.
Pemuda Jago Kandang Farm tidak hanya memberi harapan baru bagi ekonomi lokal, tapi juga menjadi bukti nyata bahwa anak muda desa bisa menjadi motor penggerak perubahan. Ke depan, mereka menargetkan perluasan jaringan distribusi ke seluruh Sulawesi Selatan dan menjangkau pasar nasional.