Cari

Seleksi Wawancara Beasiswa Indonesia Bangkit 2025, Ini Jadwalnya

Jakarta – Seleksi wawancara bagi calon penerima Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) tahun 2025 resmi dimulai. Proses seleksi yang berlangsung secara ketat ini diikuti oleh lebih dari 3.900 peserta yang telah lolos seleksi akademik dan tes bakat skolastik, untuk memperebutkan 900 kuota beasiswa yang tersedia.

Kepala Pusat Pembiayaan Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan (Puspenma) Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI, Ruchman Basori, menyampaikan bahwa seleksi dilakukan secara transparan, profesional, dan berintegritas.

Sebanyak 242 pewawancara dari kalangan akademisi, dosen Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK), dan Ma’had Aly dilibatkan dalam proses ini.

“Beasiswa ini untuk semua dan inklusif, dari alumni madrasah, pondok pesantren, PTKI hingga Perguruan Tinggi Keagamaan lainnya. Ini adalah instrumen peningkatan mutu pendidikan nasional,” ujar Ruchman dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (15/7/2025).

Jadwal Seleksi Wawancara BIB Kemenag 2025:
1. Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB): 14 – 17 Juli 2025
2. Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ): 17 – 19 Juli 2025
3. Program Beasiswa S2 Double Degree: 19 Juli 2025
4. Program Beasiswa S2 dan S3 Luar Negeri: 21 – 22 Juli 2025
5. Program Beasiswa S3 Dalam Negeri: 21 – 23 Juli 2025
6. Program Beasiswa S1 Dalam Negeri: 23 Juli 2025

Sebelumnya, pada 11 Juli 2025, Kementerian Agama telah mengadakan pelatihan daring (coaching) bagi para pewawancara dan liaison officer. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan proses wawancara berjalan objektif, konsisten, dan sesuai standar yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan seleksi ini dipantau langsung oleh Kepala Puspenma bersama tim koordinator seleksi: Hendro Dwi Antoro, Siti Maria Ulfa, Amiruddin Kuba, Sendy Tria Santoso, serta Kasubtim dan Kasubbag TU Puspenma, Sri Agustin Maswidaniyah.

Beasiswa Indonesia Bangkit terbuka untuk jenjang S1, S2, dan S3, baik di dalam negeri maupun luar negeri. Program ini mencakup berbagai disiplin ilmu, mulai dari keagamaan, sosial-humaniora, hingga sains dan teknologi (STEM).

Selain sebagai bentuk pemerataan akses pendidikan tinggi, program ini juga menjadi bagian dari upaya kaderisasi dosen untuk UIN, IAIN, dan PTK binaan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat dari enam agama resmi di Indonesia.

Untuk tahun 2025, alokasi anggaran Beasiswa Indonesia Bangkit sebesar Rp75 miliar, mengalami penurunan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp648 miliar. Namun demikian, animo masyarakat tetap tinggi.

“Animo masyarakat sangat tinggi, kami berharap ke depan dukungan anggaran bisa ditingkatkan kembali agar lebih banyak putra-putri bangsa yang terbantu,” pungkas Ruchman.

Kementerian Agama RI terus berkomitmen menjaga kualitas dan integritas pelaksanaan program ini demi mewujudkan pendidikan tinggi yang inklusif dan berdaya saing global.

Terkait: