Palopo – Sebuah babak baru sejarah pendidikan tinggi keagamaan resmi dimulai. Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Andi Nasaruddin Umar, MA, secara simbolis meresmikan alih status IAIN Palopo menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Palopo dalam sebuah seremoni yang berlangsung khidmat dan meriah di Auditorium Phinisi, Kampus 2 UIN Palopo, (3/10/25).
Didampingi jajaran Staf Khusus, Kakanwil Kemenag Sulsel, serta para Rektor PTKIN, mantan Rektor, Mantan Ketua STAIN, Menag RI menandai peresmian ini dengan penekanan tombol sirine dan penandatanganan prasasti Klinik Pratama UIN Palopo.
Momen bersejarah ini juga disaksikan oleh tokoh adat Tana Luwu, pemerintah daerah, serta sivitas akademika kampus.
Kegiatan yang dikemas kuliah umum bertema “ASN Kementerian Agama dan Tantangan Keilmuan Masa Kini”, Menag Nasaruddin mengutip QS Al-Insyiqaq ayat 19 sebagai refleksi perjalanan panjang UIN Palopo dari cabang UIN Alauddin Makassar, menjadi Sekolah Tinggi, Institut, dan kini bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri.
“Transformasi ini bukan sekadar perubahan nama. Harus ada perubahan nyata: dari pola pikir hingga pola kelola. Seorang Rektor UIN hari ini bukan hanya pemimpin akademik, tetapi juga manajer perubahan dan penjaga nilai moral,” tegas Nasaruddin Umar.
Ia juga menekankan bahwa UIN tidak hanya bertugas mencetak intelektual, tetapi cendekiawan sejati mereka yang tidak hanya menguasai ilmu, tetapi juga menghadirkan manfaat dan resonansi bagi masyarakat.
Sementara itu, Rektor UIN Palopo, Dr. Abbas Langaji, M.Ag, menyampaikan apresiasi atas kepercayaan yang diberikan Kementerian Agama RI.
Ia melaporkan sejumlah capaian penting, di antaranya tujuh program studi dengan akreditasi unggul dan perolehan dua sertifikat ISO sebagai bentuk pengakuan standar mutu internasional.
"Kampus ini telah berdiri selama 57 tahun, semua capaian hari ini tidak lepas dari kontribusi para pendahulu dan kekompakan seluruh sivitas akademika,” ujar Rektor Abbas.
Peresmian ini mengusung tema “Dari Istana Kedatuan Luwu untuk Perdamaian Dunia”, menegaskan komitmen UIN Palopo dalam membumikan nilai-nilai keislaman dan budaya lokal demi membangun peradaban damai.
Kemenag RI juga menerima penganugerahan gelar adat dari Istana LangkanaE sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya.
Dengan semangat baru sebagai universitas, UIN Palopo diharapkan menjadi pusat keilmuan yang inklusif, unggul, dan berdampak global berakar pada kearifan lokal, dan bertumbuh untuk perdamaian dunia.