Palopo – Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Masyarakat Battang Barat (APMBB) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Kerja Taman Wisata Alam (TWA) Nanggala III, Jalan Poros Palopo-Toraja, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Palopo, Jumat (16/5/2025).
Aksi ini merupakan bentuk protes keras terhadap belum tersedianya layanan jaringan internet di wilayah Battang Barat, yang selama ini terisolasi dari akses komunikasi digital. Dalam aksinya, massa melakukan pembakaran ban bekas dan memblokir jalur utama, yang menyebabkan lalu lintas Palopo-Toraja lumpuh total selama beberapa jam.
Renaldi Usman, Jenderal Lapangan aksi, menegaskan bahwa masyarakat Battang Barat sudah terlalu lama dipinggirkan.
“Kami sudah bertahun-tahun hidup tanpa jaringan internet. Bahkan orang yang sekadar melintas pun kesulitan menghubungi keluarganya,” serunya dalam orasi.
APMBB mengungkapkan bahwa salah satu provider internet telah menyatakan kesiapan untuk membangun menara jaringan. Namun, proses tersebut terhambat karena belum adanya izin penggunaan lahan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), sebab wilayah Battang Barat termasuk dalam kawasan hutan konservasi.
Menanggapi aksi tersebut, Kepala Bidang Wilayah I BKSDA Sulsel, Kris Awang, turun langsung menemui massa. Ia menjelaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) sebagai dasar hukum untuk penyediaan jaringan internet.
“Kami telah menetapkan target bahwa MoU akan ditandatangani paling lambat 31 Mei 2025. Kami mohon kesabaran teman-teman semua,” ujar Kris Awang di hadapan massa aksi.
Namun, pernyataan itu disambut skeptis oleh para pengunjuk rasa. Mereka menyebut bahwa janji serupa sudah pernah disampaikan pada tahun 2024, namun hingga kini tak kunjung direalisasikan.
APMBB menegaskan bahwa aksi ini adalah peringatan serius bagi pihak terkait untuk segera mengambil langkah konkret. Mereka menuntut realisasi, bukan sekadar janji.