SAHABATNEWS.ID, MEDAN - Seorang anak di Medan yang masih di bawah umur melakukan aksi amoral menghebohkan masyarakat, anak berinisal AI (12) diduga membunuh ibu kandungnya sendiri, (11/12/25).
Dalam pemberitaan beredar bahwa AI terduga pelaku adalah siswi SMP namun menurut wawancara media, AI merupakan anak yang masih duduk di bangku SD.
Peristiwa berdarah ini menarik perhatian publik karena usia terduga pelaku yang masih di bawah umur. Kejadian itu berlangsung di rumah mereka pada Rabu (10/12/2025) pagi. Di dalam rumah tersebut diketahui, ada suami korban, terduga pelaku dan kakaknya.
Pada saat kejadian, suami korban tidur di kamar lantai 2, sedangkan korban dan kedua anak, termasuk pelaku berada di kamar lantai 1. AI merupakan anak bungsu korban F. AI saat ini bersekolah di salah satu sekolah di Kota Medan dan duduk di kelas 6 SD.
Warga mengaku terkejut mendegar aksi amoral tersebut, sebab AI dikenal sebagai anak yang baik, pendiam, ramah, dan juga berprestasi di sekolahnya.
"Kami tidak menyangka anaknya bisa melakukan itu. Ia adalah anak yang paling ramah, baik saat bertemu dengan orang. Tak hanya itu, ia juga berprestasi dalam mengikuti lomba di sekolahnya," ujar warga dilansir dari wawancara pada media Tribun Medan.
Warga juga mengungkapkan bahwa keluarga korban termasuk tertutup dan jarang berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Korban hampir tidak pernah bergaul dengan tetangga dan sangat jarang keluar rumah.
"Mereka itu orangnya tertutup, jadi satu keluarga itu jarang keluar rumah. Hanya saja, ketika berpapasan barulah mereka menegur kami. Korban memang tidak pernah bergaul dengan tetangga dan tidak pernah keluar," lanjutnya.
Jarangnya interaksi ini membuat warga tidak mengetahui masalah internal di dalam rumah tangga tersebut, hingga akhirnya warga dikejutkan dengan adanya pembunuhan di dalam rumah.
"Kita tidak tahu permasalahan keluarganya. Yang kami tahu itu saat kejadian lah ada pembunuhan," ungkapnya.
Warga juga menduga kuat bahwa motif pembunuhan berawal dari masalah rumah tangga.
Hingga saat ini, Kasatreskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto, mengonfirmasi bahwa pelaku telah diamankan dan sedang menjalani pemeriksaan intensif.
"Pelaku sudah dibawa ke Polrestabes Medan, hingga kini masih proses pendalaman dan pemeriksaan dengan pendampingan," ucapnya.
Bayu menjelaskan bahwa proses pemeriksaan terhadap AI dilakukan dengan hati-hati mengingat usianya yang masih di bawah umur dan kondisi psikologisnya.
"Masih kita periksa, karena masih kecil dan trauma, dan harus ada pendamping nih," kata AKBP Bayu saat dikonfirmasi awak media.
Sementara itu, motif di balik perbuatan keji tersebut masih menjadi fokus penyelidikan. Saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut, termasuk jumlah dan luka tusukan hingga korban meregang nyawa.
"Untuk tusukan terhadap korban kita masih mendalami. Masih di dalami," lanjutnya.
Pihak kepolisian juga bekerja sama dengan pemerintah memberikan pendampingan psikologis kepada AI.
"Sudah kita lakukan (pendampingan psikologis). Pasti (kerja sama) dengan dinas kesehatan, terus UPT PPA. Bersinergi memberikan pendampingan psikologis, pendampingan anak di bawah umur," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Bayu Putro Wijayanto saat dikonfirmasi pada Jumat (12/12).