MAKASSAR - Bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar menggelar Workshop Penguatan Pengelolaan Sampah di Hotel Mercure, pada Senin (10/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang pertemuan langsung antara DLH dan para pengurus Bank Sampah dari berbagai wilayah di Kota Makassar.
Kepala DLH Makassar, Helmy Budiman, yang membuka kegiatan tersebut, menegaskan bahwa pengelolaan lingkungan tidak hanya sebatas pada kegiatan bank sampah.
Masyarakat juga perlu memahami berbagai program lain yang kini digerakkan oleh Pemerintah Kota Makassar, seperti Teba, eco enzyme, budi daya maggot, serta pengurangan sampah organik dari rumah tangga.
“Kita ingin masyarakat tidak hanya aktif menabung di bank sampah, tetapi juga memahami berbagai bentuk inovasi pengurangan sampah organik yang bisa dilakukan di lingkungan masing-masing,” ujar Helmy di hadapan ratusan peserta.
Dalam kesempatan itu, Helmy juga menyampaikan rencana pemberian hadiah tambahan bernilai jutaan rupiah setiap bulan mulai 2026 bagi RT/RW yang berperan aktif mendorong partisipasi warganya dalam menjaga kebersihan dan pengelolaan sampah.
Sementara itu, Sekretaris DLH Makassar, Ferdy, menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah di Kota Makassar.
Ia mengungkapkan, idealnya dibutuhkan sekitar 400 unit kendaraan roda tiga (Viar) untuk mendukung operasional pengangkutan sampah di seluruh wilayah kota.
“Jumlah penduduk terus bertambah, sementara kondisi TPA kita sudah cukup kritis. Karena itu, peran masyarakat dalam memilah dan mengurangi sampah dari sumbernya menjadi sangat penting,” tegas Ferdy.
Ketua panitia kegiatan yang juga Kabid Persampahan DLH Makassar, Bau Asseng, melaporkan bahwa kegiatan ini diikuti oleh sekitar 300 pengurus Bank Sampah dari berbagai kecamatan.
Ia berharap para peserta dapat memahami kembali pentingnya pemilahan sampah sejak dari rumah tangga.
Sejumlah peserta menyambut positif kegiatan ini. Mereka berharap workshop serupa dapat digelar lebih sering dengan melibatkan masyarakat umum, bukan hanya pengurus Bank Sampah.
“Kami sudah paham soal pengelolaan sampah, tapi masyarakat luas juga perlu diberi edukasi agar pola pikir mereka bisa berubah. Sosialisasi di tingkat kelurahan harus lebih gencar,” ujar salah satu peserta.
Dalam sesi materi, Fajar, salah satu pemateri, memaparkan praktik baik pengelolaan sampah di Kantor Kelurahan Baru, Kecamatan Ujung Pandang, yang kini dijadikan tempat edukasi pengelolaan sampah.
“Siapa pun yang ingin belajar soal pemilahan dan pengelolaan sampah bisa datang langsung ke lokasi kami di sekitar Karebosi, dekat Samsat,” tuturnya.
Kegiatan ini menegaskan komitmen DLH Makassar untuk terus mendorong perubahan perilaku masyarakat menuju kota yang bersih, berkelanjutan, dan berketahanan lingkungan.
Dinas Lingkungan Hidup Makassar Gelar Workshop Penguatan Pengelolaan Sampah