MAKASSAR — Pemerintah Kota Makassar terus menunjukkan komitmennya dalam membentuk generasi emas yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter kuat dan beridentitas lokal.
Salah satu langkah nyata adalah melalui kolaborasi bersama Universitas Negeri Makassar (UNM) dalam penguatan pendidikan karakter sejak pendidikan usia dini.
Dalam pertemuan tersebut, dibahas beberapa strategi terpadu yang dapat diterapkan di sekolah dasar yakni. Integrasi nilai karakter dalam mata pelajaran.
Kemudian, penguatan budaya sekolah yang mendukung perilaku positif. Kegiatan ekstrakurikuler yang menanamkan nilai kebangsaan dan lokalitas. Serta keteladanan guru dan tenaga pendidik sebagai role model.
Rektor UNM, Prof. Dr. Karta Jayadi, menyambut baik inisiatif Pemkot Makassar dalam memprioritaskan pendidikan karakter di level dasar.
Ia menegaskan bahwa pendidikan karakter tidak cukup hanya diajarkan di perguruan tinggi, tetapi harus ditanamkan sejak dini.
Kami mengapresiasi perhatian Bapak Wali terhadap fenomena generasi saat ini, terutama pentingnya pembentukan karakter sejak PAUD dan SD. Kurikulum nasional yang baik harus diberi sentuhan lokal yang kuat," ujar Prof. Karta, usai bertemu Wali Kota Munafri, di Balai Kota Makassar, di kantor Balai Kota, Rabu (23/7/2025).
Ia menyatakan kesiapan UNM dalam menyusun dan mengembangkan kurikulum karakter berbasis kedaerahan, dengan melibatkan tim ahli dari kampus.
"Kami siap membentuk tim ahli untuk mendampingi pemerintah kota dalam merancang strategi penguatan karakter berbasis identitas daerah," tuturnya.
"Sehingga nilai-nilai lokal seperti sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi dapat tertanam kuat sejak dini," tambahnya.
Sebagai bagian dari sinergi berkelanjutan, UNM juga telah mengundang Wali Kota Makassar untuk hadir dalam peringatan Dies Natalis ke-64 UNM yang akan digelar pada 2 Agustus 2025, mendatang.
Dalam momentum ini, penguatan kolaborasi Pemkot dan UNM di bidang pendidikan dan pembangunan karakter direncanakan akan dideklarasikan secara simbolis.
Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menuturkan, perlunya implementasi pendidikan karakter secara terpadu, khususnya pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD).
"Pembangunan karakter dan budi pekerti adalah fondasi utama dalam mencetak generasi masa depan. Pendidikan tidak hanya menjadikan anak cerdas, tapi juga bermoral dan berdaya saing, dimulai sejak bangku sekolah dasar," ujar Munafri.
Kerja sama ini diharapkan menjadi landasan kuat dalam mencetak generasi Makassar yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga menjunjung tinggi nilai moral, kearifan lokal, dan semangat kebangsaan.
Appi menekankan pentingnya membangun pondasi karakter sejak pendidikan dasar dari PAUD hingga SD, dengan memasukkan nilai-nilai religius dan budaya lokal dalam kurikulum.
"Kami ingin bertemu UNM untuk membahas perubahan kurikulum pendidikan dasar," jelasnya.
"Pendidikan karakter harus dimulai sejak dini, dan nilai agama harus menjadi fondasi. Kearifan lokal juga tidak boleh hilang dalam membentuk identitas anak-anak kita," tambah Munafri.
Pemkot Makassar memandang perlunya penyesuaian kurikulum nasional dengan kondisi sosial dan budaya setempat.
Dalam pertemuan bersama ini, UNM diharapkan berperan aktif sebagai mitra akademik dalam merumuskan model pembelajaran karakter yang kontekstual dan berbasis nilai lokal Makassar.
Program ini akan menyasar satuan pendidikan dari tingkat PAUD hingga SD, dengan pendekatan yang mengintegrasikan pembelajaran formal dan nonformal, serta mengedepankan pembentukan moral, tanggung jawab sosial, dan etika.
"Selain isu pendidikan karakter, juga kami harap pentingnya sistem pengelolaan sampah di lingkungan kampus," tukasnya.