Sidrap - Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mencapai target Swasembada, melalui rogram pembentukan Brigade Swasembada Pangan (Brigade Pangan) mendapat dukungan penuh dari Relawan Sahabat Andalan Sidenreng Rappang dan Relawan Petani Milenial Andalan Sidenreng Rappang
Muh Kasman selaku Kordinator Relawan Sahabat Andalan Sidrap, yang di hubungi oleh awak media terkait masalah kehadiran brigade pangan pada hari Sabtu, (19/4/2025) meyakini bahwa kehadiran Brigade Pangan akan mempercepat Swasembada Pangan karena mengutamakan penggunaan sumber daya lokal yang di dukung sistem pertanian modern.
"Kehadiran Brigade Pangan sangat sesuai dengan cita-cita Bupati Sidrap, bapak Syaharuddin Alrif untuk memantapkan Kabupaten Sidrap sebagai lumbung pangan Sulawesi Selatan. Jadi, Brigade Pangan ini sangat dibutuhkan, untuk mengelola Pertanian kita secara Moderen dengan teknologi canggih. Saya berharap untuk bergerak cepat dalam membentuk Brigade Pangan di setiap desa di wilayah Kab. Sidrap, yang paling penting tim penyuluh pertanian proaktif mengasosiasikan dan memfasilitasi pembentukan Brigade Pangan di setiap desa Brigade Pangan," ujar Kasman yang juga merupakan Ketua KNPI Kec. Dua Pitue
Tanggapan serupa juga datang dari Relawan Petani Milenial Andalan Kab. Sidrap, yang menilai kehadiran Brigade Pangan adalah pintu masuk teman-teman generasi milenial dalam dunia pertanian.
“Saya melihat kehadiran Brigade Pangan ini adalah ikhtiar mempercepat regenerasi petani, kalau biasanya yang terjung dalam pertanian umur 40 tahun ke atas maka kehadiran brigade pangan memotivasi generasi milenial umur 40 tahun ke bawah untuk mau menjadi petani modern yang sukses dan berhasil,” ujar Ilhamsyah.M yang juga merupakan pengurus BPD HIPMI Provinsi SulSel
Sebelumnya, pada Jumat (18/4/2025) Bapak
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjelaskan bahwa pihaknya terus fokus dalam upaya meningkatkan produksi pangan utamanya komoditas beras, guna mewujudkan target swasembada pangan.
"Salah satu yang digalakkan untuk mencapai target swasembada pangan adalah optimalisasi lahan pertanian melalui pembentukan Brigade Pangan," kata Mentan seusai pembukaan pelatihan bagi Brigade Pangan sebagaimana keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Jumat 18/4/2025).
Dia menyampaikan Brigade Pangan akan menjadi garda terdepan dalam mengelola dan mengoptimalkan lahan pertanian secara modern, profesional dan terampil dengan menjalankan usaha yang berorientasi bisnis dan menghasilkan pendapatan dan keuntungan.
Brigade Pangan mengelola lahan pertanian secara terstruktur, dengan skala pengelolaan mencapai sekitar 200 hektar per brigade. Program itu juga mencakup pengelolaan lahan rawa yang optimal dan pencetakan sawah rakyat, serta mengintegrasikan pendekatan berbasis komunitas dengan teknologi canggih.
Selain itu, Brigade Pangan diberikan dukungan berupa alat dan mesin pertanian, pelatihan, serta akses ke benih unggul, pupuk, dan pestisida.
"Program ini tidak hanya meningkatkan produksi pangan nasional tetapi juga menciptakan ekosistem agribisnis modern yang memberdayakan generasi muda," katanya.
Menurut Amran salah satu kunci sukses peningkatan produksi pangan dengan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) sehingga membantu mempercepat proses pengolahan tanah, penanaman, hingga panen.
"Alsintan bukan hanya alat, tetapi juga simbol modernisasi pertanian yang mendukung keberlanjutan dan ketahanan pangan nasional. Dengan bantuan alsintan, Brigade Pangan dapat mencapai target swasembada pangan melalui percepatan olah tanah, tanam, dan panen secara serempak," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Idha Widi Arsanti mengatakan pihaknya menargetkan pembentukan 4.224 Brigade Pangan.
Saat ini, jumlah Brigade Pangan yang telah terbentuk sebanyak 1.900 yang tersebar di 16 Provinsi, yaitu 1.779 pada tahun 2024 dan 121 pada tahun 2025.
"Saat ini, Brigade Pangan yang sudah beroperasi mencapai 1.154 BP dengan cakupan luas lahan mencapai 230.800 hektare yang tersebar di 12 provinsi," ungkap Santi.
Dengan jumlah Brigade Pangan dan luas lahan wilayah kerja Brigade Pangan tersebut, Brigade Pangan telah mendapatkan bantuan alat dan mesin pertanian sebanyak 2.347 unit berupa Traktor Roda 4 sebanyak 647 unit, TR2 sebanyak 1.391 unit, dan Crawler sebanyak 309 unit.
Santi menjelaskan dalam rangka meningkatkan kompetensi petani pengelola Brigade Pangan dalam mengoptimalkan kinerja alat dan mesin pertanian, maka Kementan melalui BPPSDMP melaksanakan rangkaian kegiatan peningkatan kapabilitas SDM Pertanian yaitu Pelatihan bagi Brigade Pangan.
"Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola Brigade Pangan dalam mengoperasikan TR2 dan TR4 untuk mengoptimalkan olah tanah di wilayah kerja BP dan menyusun laporan usaha tani serta penyisihan pendapatan untuk biaya penyusutan Alsintan," kata Santi.
