Cari

Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VII Tahun 2027 Akan Diselenggarakan di Toraya

Taraya - Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) secara resmi memulai langkah awal persiapan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) Ke-VII yang akan dilaksanakan pada tahun 2027 di Toraya (Tana Toraja dan Toraja Utara).

Kongres ini diperkirakan akan dihadiri oleh kurang lebih 5.000 orang peserta dari komunitas-komunitas adat di seluruh Nusantara.

Langkah awal persiapan ini ditandai dengan kunjungan Sekretaris Jenderal Pengurus Besar (PB) AMAN, Rukka Sombolinggi, ke kantor AMAN Toraya di Rantelemo, Kecamatan Makale Utara, pada Jumat (11/07/2025).

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Dewan AMAN Toraya, Ketua AMAN Toraya Romba Marannu Sombolinggi, perwakilan dari 32 wilayah adat di Toraya, serta Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Toraya.

Dalam arahannya, Sekjen AMAN menegaskan bahwa persiapan yang matang, perencanaan yang baik, dan komitmen bersama menjadi kunci sukses pelaksanaan kongres ini. Ia juga menekankan pentingnya pelibatan seluruh komponen masyarakat adat dalam menyusun dan mewujudkan kegiatan ini.

"Kita harus mempersiapkan kongres ini dengan baik dan memastikan semuanya terlaksana secara maksimal. Kuncinya adalah direncanakan dengan baik, disepakati, dan dijalankan dengan komitmen bersama," ujar Rukka.

Penentuan lokasi pelaksanaan kongres akan melibatkan 32 wilayah adat di Toraya. Proses musyawarah adat atau Kombongan akan dilaksanakan di setiap wilayah adat mulai bulan Agustus hingga paling lambat Oktober 2025. Hasil dari musyawarah ini akan menjadi dasar dalam menentukan lokasi final KMAN VII 2027.

Ketua AMAN Toraya, Romba Marannu Sombolinggi, menegaskan bahwa KMAN VII merupakan kegiatan besar yang harus menjadi momentum kebangkitan masyarakat adat di Toraya, sekaligus sebagai ruang konsolidasi nasional komunitas adat se-Nusantara.

"Kita akan mulai dengan Kombongan di tiap wilayah adat sebagai upaya sosialisasi dan konsolidasi masyarakat adat. Setelah itu kita akan laksanakan Kombongan bersama untuk memutuskan lokasi kongres," jelas Romba.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa konsep kegiatan akan dirancang secara partisipatif, melibatkan semua pihak, termasuk masyarakat adat, pemuda adat, perempuan adat, dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah Toraya.

"Kami berharap seluruh masyarakat adat Toraya dapat ambil bagian aktif dalam proses ini. KMAN VII bukan hanya kegiatan AMAN, tetapi kegiatan kita semua, masyarakat adat Toraya," tutupnya.

Terkait: