MAKASSAR – Sebuah ruang baru bagi kreativitas anak muda resmi diluncurkan di Kota Makassar. Makassar Creative Hub (MCH), yang diresmikan pada Sabtu (21/6/2025) malam, memperkenalkan program unggulan bertajuk “Nabuka”—sebuah gerakan kolaboratif untuk membuka ruang-ruang imajinasi, gagasan, dan sinergi lintas komunitas.
“Nabuka”, yang berasal dari bahasa Makassar dan berarti "membuka", tak hanya dimaknai secara harfiah. Plt Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, Andi Muh. Yasir, yang juga anggota Kelompok Kerja (Pokja) MCH, menjelaskan bahwa makna “membuka” di sini adalah simbol keterbukaan terhadap perbedaan, ide-ide baru, dan kerja sama lintas generasi.
“Ini bukan sekadar membuka pintu ruang fisik, tetapi membuka kemungkinan baru—membangun jembatan ide antara yang tua dan muda, antara yang mapan dan yang sedang tumbuh,” ujar Yasir dalam peluncuran MCH.
Dengan mengusung tema besar “Menyulam Imajinasi Makassar”, program ini bertujuan menjadikan MCH sebagai ekosistem kreatif yang hidup dan inklusif. Ruang ini akan menjadi tempat bertemunya komunitas, pelaku seni, kreator muda, dan pemangku kebijakan untuk berkolaborasi dan menenun masa depan kota secara kolektif.
“Makassar adalah kota yang terus bertumbuh dan berubah. Kita membutuhkan ruang yang bukan hanya menampung kreativitas, tapi juga menyatukan benang-benang gagasan menjadi kain kolektif yang hidup,” tambah Yasir.
Program Nabuka sendiri merupakan bagian dari rangkaian acara Youth Fest 2025, sebuah festival kepemudaan yang diselenggarakan oleh Dispora Kota Makassar sebagai wadah ekspresi, kolaborasi, dan edukasi anak muda.
