PALOPO - Membaca dan melihat fenomena, atas berbagai perkembangan saat ini di Kota ku, saya cukup tergelitik dengan kondisi yang ada, terutama pada issue tata kelola pemerintahan, yang mana bahwa Wali Kota dan Wakilnya telah dilantik sejak 4 Agustus 2025, (11/10).
Tentu beliau dinantikan banyaknya pekerjaan yang terpending dan juga janjinya ke masyarakat, atas itu dibutuhkan pemikiran dan tindakan yang cemerlang dengan waktu yang sangat sedikit di tahun anggaran 2025 ini, diawal tugasnya dihadapkan pada tahapan perubahan APBD T.A. 2025 dan berbagai kegiatan pelayanan lainnya.
Dibulan oktober ini, akan berhadapan dengan tahapan penyusunan APBD pokok tahun anggaran 2026, yang harus disahkan sesuai ketentuan selambatnya 30 november 2025, tulisan saya ini bukan untuk ikut terjebak dengan berbagai diskusi yang berkembang, namun saya memilih pada point yang berbeda, yakni, saatnya Palopo Bangkit Bareng.
Palopo, Kota ini punya potensi besar SDMnya mumpuni banyak anak muda kreatif, ASN berpengalaman, dan legislatifnya yang kompeten, Forkopimda yang kompak, tapi semua potensi itu cuma akan jadi pajangan kalau tidak diarahkan dalam satu tujuan: membangun Palopo dengan kepala dingin dan hati terbuka.
Dimasa peralihan pemerintahan seperti sekarang, yang dibutuhkan, saling percaya, sinergi dan kolaboratif. Kompetensi dan sumber daya yang dimiliki Kota Palopo harus jadi modal kemajuan, bukan justru penghambat. Setiap pihak baik eksekutif, legislatif, Forkopimda, maupun masyarakat punya peran yang saling melengkapi, bukan saling meniadakan.
Kolaborasi, bukan kompetisi eksekutif dan legislatif ibarat dua sayap dalam satu tubuh, bila keduanya optimal berkolaborasi, bersinergi maka Palopo akan bisa bangkit dan terbang tinggi.
Langkah nyata yang perlu dijaga:
1. Transparansi dalam perencanaan dan pelaksanaan program agar terjaga baik dan terhindar dari miskomunikasi.
2. Fokus pada dampak bagi masyarakat, bukan pada perbedaan pendapat.
Saat kedua lembaga ini kolaboratif, suasana pemerintahan akan lebih sejuk, penuh solusi, bukan sensasi. Masyarakat butuh pelayanan cepat dan empati, karena mereka sangat merasakan dampak tekanan ekonomi, yang kurang stabil saat ini.
Bangun Kepercayaan Publik
Kepercayaan masyarakat itu seperti kaca sekali retak, sulit diperbaiki. Tapi bila dijaga dengan integritas, kejujuran, dan komunikasi yang baik, kepercayaan itu bisa jadi energi besar bagi perubahan dan kemajuan.
Pemerintah yang tenang dan terbuka akan menular ke masyarakat, namun kalau yang tampak sebaliknya, maka masyarakat dapat ikut apatis. Padahal masa transisi pemerintahan ini butuh dukungan publik yang kuat.
Waktu untuk Bergerak Bersama
Palopo sudah punya semua modalnya: SDM yang kompeten, potensi ekonomi, dan karakter masyarakat yang tangguh. Tinggal bagaimana semua pihak bergerak dalam satu irama.
Kalau legislatif dan eksekutif sejalan, aparatur bekerja profesional, dan warga ikut terlibat aktif, serta yudikatif mengendalikan, maka tidak ada alasan Palopo tidak melaju cepat.
Karena kemajuan kota bukan ditentukan oleh siapa yang paling hebat, tapi oleh siapa yang paling mau berkolaborasi.
Penulis: As’ad Syam (Penduduk Kota Palopo)