Penetapan hari kebudayaan nasional oleh menteri kebudayaan Fadil Zon pada tanggal 17 Oktober memicu kontroversi. Hal tersebut diklaim berdasarkan rujukan pengesahan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Penetapan Lambang Negara yang ditandatangani pada 17 Oktober 1951. Rabu (16/07/2025).
Meski Fadli membantah, pemilihan tanggal Hari Kebudayaan Nasional ini sulit dipisahkan dari pertimbangan hari lahir dan ulang tahun Presiden Prabowo Subianto karena tanggal ini bukan puncak peristiwa penting tentang kebudayaan di masa lalu.
Sejumlah seniman dan budayawan menilai kongres kebudayaan di Surakarta, Jawa Tengah, pada 5-7 Juli 1918 lebih tepat menjadi pijakan Hari Kebudayaan Nasional.
Dilansir dari keterangan tempo.co, penetapan Hari Kebudayaan Nasional juga dinilai janggal sejak awal, sejak pembentukan tim pengusulnya. Para pengusul adalah sepuluh seniman dan pemerhati budaya yang berasal dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Rekam jejak pengusul juga terhubung dengan Partai Gerindra, yang dipimpin Prabowo, partai tempat Fadli Zon bernaung.
Salah satu anggota tim pengusul bahkan anggota Partai Gerindra. Ia masuk ke dalam tim untuk menjadi penghubung antara tim pengusul dan Fadli. Sebutan para pengusul juga berganti dari Tim 9 Naga menjadi Tim 9 Garuda Plus setelah para pengusul bertemu dengan Fadli untuk kedua kali.
