New York — Zohran Mamdani, kandidat Partai Demokrat berusia 34 tahun, resmi terpilih sebagai Wali Kota New York City setelah memenangkan pemilu yang digelar pada Selasa (4/11) waktu setempat, (5/11).
Kemenangan ini menandai sejarah baru: Mamdani menjadi Wali Kota Muslim pertama, Wali Kota pertama berdarah Asia Selatan, dan Wali Kota pertama kelahiran Afrika dalam sejarah kota terbesar di Amerika Serikat itu.
Berdasarkan proyeksi Associated Press dengan 89 persen suara telah dihitung, Mamdani meraih 50,4 persen suara, mengungguli dua pesaing utamanya: mantan Gubernur New York Andrew Cuomo yang maju sebagai kandidat independen dengan 41,6 persen, dan Curtis Sliwa dari Partai Republik yang memperoleh 7,1 persen suara.
Dengan hasil tersebut, Associated Press dan berbagai media utama seperti The Guardian dan Al Jazeera menetapkan Mamdani sebagai pemenang pemilu Wali Kota New York City, menggantikan petahana Eric Adams. Mamdani dijadwalkan akan dilantik pada 1 Januari 2026.
Dalam pidato kemenangannya di Brooklyn, Mamdani menyampaikan rasa syukur kepada para pendukungnya yang memenuhi aula kampanye.
“Kemenangan ini bukan hanya milik saya, tetapi milik seluruh warga New York yang percaya bahwa kota ini bisa lebih adil, inklusif, dan terjangkau bagi semua,” ujarnya di tengah sorak-sorai pendukung.
Kemenangan Mamdani dianggap sebagai tonggak penting bagi sayap progresif Partai Demokrat, yang selama beberapa tahun terakhir berupaya mendorong agenda kebijakan yang lebih berorientasi pada keadilan sosial.
Sebagai anggota parlemen negara bagian New York sebelumnya, Mamdani dikenal karena advokasinya terhadap isu perumahan terjangkau, transportasi publik gratis, serta peningkatan upah minimum.
Analis politik menilai kemenangan ini menunjukkan bahwa pemilih New York semakin terbuka terhadap kandidat muda dan progresif yang membawa visi perubahan nyata.
Namun, tantangan besar menanti Mamdani untuk menerjemahkan visi ambisiusnya ke dalam kebijakan konkret di tengah kompleksitas birokrasi dan keuangan kota.
Zohran Mamdani lahir di Kampala, Uganda, dan dibesarkan di New York. Ia merupakan putra dari sutradara film pemenang Oscar Mira Nair dan ekonom Mahmood Mamdani.
Dengan latar belakang dan pengalaman politiknya yang beragam, banyak pihak menilai Mamdani membawa semangat baru dalam memimpin kota multikultural ini.
